Dr. Ahmad Imron Rozuli Raih Suara Terbanyak dalam Penjaringan Bakal Calon Dekan FISIP UB 2025-2030
Hadirkan Wacana Kritis Gender dan Politik dalam Ruang Akademik, Sosiologi UB Hadirkan Anggota DPRD Lamongan
Mata Kuliah Semester Antara (Pendek) Genap Tahun Ajaran 2024/2025
Future Collaboration Meeting with University of Leeds, Perkuat Kolaborasi Internasional FISIP UB
Dosen Ilmu Pemerintahan UB Tanamkan Nilai Pancasila kepada Siswa SD di Batu
Bagaimana Kepemimpinan di Argentina dan Wisata Religi Malaysia Dikelola? Ilmu Pemerintahan UB Berikan Jawabannya

18 Mahasiswa The University of Queensland Belajar Budaya dan Bahasa Indonesia di Ilmu Komunikasi UB

Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya yang bekerjasama dengan University of Quennsland Australia melakukan kegiatan yang bertajuk Inbound Student from University of Queensland in the Peatly-6 program mulai 8-9 Juli 2024.

 

Ada 18 mahasiswa dari kampus berperingkat 40 dunia ini yang akan mempelajari tentang budaya Indonesia. Bahkan mereka juga akan belajar tentang Bahasa Indonesia. Hal ini tampak pada hari pertama penyambutan 18 mahasiswa dari Australia tersebut.

 

Mereka disambut dengan tarian Topeng Malang. Tidak hanya disambut saja, namun 18 mahasiswa tersebut juga mempraktekkan secara langsung salah satu tarian khas nusantara tersebut. Canda tawa dan ceria terlihat saat mereka berusaha menirukan gerakan dari para penari.

 

 

Ketua Departemen Ilmu Komunikasi UB, Prof Rachmat Kriyantono Ph.D mengucapkan terima kasih atas kedatangan mahasiswa The University of Quennsland. Pihaknya ingin memperkenalkan keberagaman yang ada di Indonesia khususnya yang ada di Jawa Timur.

 

“Namun tentu saja kami juga ingin belajar dari mahasiswa Quennsland juga,” ucapnya.

 

Terkait program ini, Profesor pertama di UB pada bidang humas ini mengungkapkan bahwa hal ini selaras dengan capaian Indikator Kinerja Utama yang ditargetkan yaitu inbound student dan implementasi kerjasama dengan perguruan tinggi QS 100.

 

“Program ini semoga bisa makin menjaga kerjasama antara UB dan UQ. Sebagai sarana edukasi budaya mahasiswa kedua universitas,” jelasnya.

 

Sementara itu, perwakilan dari University of Quennsland Australia, Associate Professor Elske van de Fliert mengucapkan terima kasih karena kerjasama antara The University of Quennsland Australia dan Ilmu Komunikasi UB terus berjalan dalam waktu sekian lama.

 

“Bahkan kami sudah mendorong agar Universitas Brawijaya bisa menjadi partner utama dengan Quennsland,” jelasnya.

 

Elske memaparkan pada program inbound kali ini beberapa mahasiswa yang ikut serta dari berbagai studi seperti Hubungan Internasional, bisnis, ekonomi, ilmu sosial, Kesehatan masyarakat dan beberapa studi yang lain.

 

“Kami ingin focus pada pembangunan berkelanjutan dan kesetaraan gender. Selain di Malang, kami juga akan mengunjungi Lombok Timur. Disana kami akan pergi ke Bappeda dan masyarakat untuk mempelajari pembangunan yang berkelanjutan,” jelasnya.

 

Pada hari pertama program inbound ini, 18 mahasiwa UQ itu juga belajar tentang Bahasa Indonesia terutama belajar tentang pantun. Beberapa penjelasan tentang pantun seperti sejarah pantun, kemudian rima pantun hingga contoh pantun dijelaskan dalam materi ini.

Share:

Latest Announcements