Dalam upaya memperluas pasar dan memperkenalkan produk-produk UMKM di Kecamatan Wajak kepada masyarakat, serta melestarikan pertunjukan budaya lokal, sebuah acara bazar sekaligus pagelaran seni bertajuk Baraya Kidangbang telah sukses digelar oleh Kelompok 13 FISIP Berbakti Desa (FBD UB).
Acara yang dimulai pada pukul 09.00 pagi ini dihadiri oleh perwakilan camat, kepala desa beserta perangkatnya serta dosen pembimbing lapangan dari Universitas Brawijaya.
Dalam sambutannya, Ribut selaku perwakilan dari Kecamatan Wajak berharap acara bazar ini dapat memberikan dampak positif bagi UMKM di daerah tersebut.
“Semoga acara bazar ini dapat memperluas pasar untuk seluruh UMKM di Kecamatan Wajak. Kami juga berharap pihak desa dapat melanjutkan bazar ini di masa depan,” ujarnya.
Bazar Raya Kidangbang 2024 mengangkat tagline “Warga berkarya, Desa berjaya” yang mencerminkan semangat kolaborasi dan dedikasi masyarakat dalam menghasilkan karya-karya unggulan.
Tagline ini menggambarkan harapan bahwa melalui kerja keras dan inovasi warga, Desa Kidangbang dapat mencapai kejayaan dan kemakmuran. Dengan mempromosikan hasil karya lokal dan menggalakkan kegiatan produktif, acara ini tidak hanya meningkatkan perekonomian desa tetapi juga menumbuhkan rasa bangga dan kebersamaan di antara masyarakat.
Selain bazar yang menampilkan berbagai produk anyaman bambu dan hasil karya UMKM, acara ini juga diisi dengan penampilan Bantengan oleh kelompok kesenian lokal Lembu Sari. Pertunjukan Bantengan ini diharapkan dapat memperkenalkan dan mengapresiasi budaya lokal secara lebih luas kepada masyarakat.
Para pengunjung tampak antusias menikmati penampilan yang penuh dengan energi dan semangat, menciptakan suasana yang meriah dan membangkitkan rasa kebanggaan akan budaya lokal.
Baraya Kidangbang menjadi salah satu langkah penting dalam mempromosikan produk lokal dan melestarikan budaya tradisional menjadikannya sebagai momentum yang sangat berarti bagi masyarakat Kecamatan Wajak.
Dengan kesuksesan acara ini, diharapkan inisiatif serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang, memperkuat perekonomian lokal dan menjaga warisan budaya tetap hidup dan berkembang. (FBD13/Humas FISIP)