CloseMenu
CloseMenu
Dosen HI UB Nilai Kemenangan Donald Trump Menguntungkan Pemerintah Indonesia
Kolaborasi HI UB-Kemenkomdigi Bahas Keamanan Digital untuk Wujudkan Solidaritas Global
FISIP UB Sambut Kunjungan Dua Sekolah dari Jawa Barat
“Health For Everyone”: Kolaborasi BEM FISIP UB dan PMI Malang Himpun 105 Pendaftar Donor Darah
Departemen Psikologi Adakan Workshop Pembibitan PKM: Pertahankan Tradisi Emas di PIMNAS
Aktor Politik Perempuan Minim, Prodi Ilmu Pemerintahan UB Lakukan Hal Ini

Kolaborasi HI UB-Kemenkomdigi Bahas Keamanan Digital untuk Wujudkan Solidaritas Global

Kolaborasi HI UB-Kemenkomdigi Bahas Keamanan Digital untuk Wujudkan Solidaritas Global

 

Prodi Hubungan Internasional berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital RI untuk adakan FIRTUAL atau Forum Literasi Politik, Hukum, dan Keamanan Digital dengan tema Menguatkan Solidaritas Global, Selasa (5/11/2024).

 

Acara ini dibuka oleh sambutan oleh Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Hukum dan HAM Ditjen IKP Kemenkomdig Astrid Ramadiah Wijaya yang mewakili Marolli J. Indarto.

 

“Kegiatan ini diharapkan akan menghidupkan kembali semangat persaudaraan dan solidaritas antarnegara Asia dan Afrika serta mendorong upaya politik dalam mengadopsi solusi digital yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Semoga acara ini membawa manfaat yang besar dan positif bagi kita semua,” ujarnya.

 

Kemudian, kegiatan dilanjutkan oleh Pantri Muthriana Erza Killian, S.IP., M.IEF., Ph.D. yang memaparkan materi bertajuk Solidaritas Global dan Posisi Indonesia: Ambivalensi Negara Middle Power.

 

“Peran Indonesia yang semakin besar biasanya juga diikuti oleh ambisi yang besar pula. Dalam konteks ini, saya mengidentifikasi bahwa Indonesia memiliki tiga kepentingan dan peran. Yang pertama adalah kebutuhan domestik berupa tuntutan dan ekspektasi masyarakat. Kemudian, kondisi politik dan keamanan yang stabil. Dan yang terakhir, menjamin bahwa kontinuitas pemerintahan bisa tetap berjalan,” tuturnya. 

 

Ia juga menegaskan bahwa kepentingan nasional menjadi dasar pergerakan rakyat Indonesia. 

 

Selanjutnya, Nur Kholis sebagai Key Opinion Leader pun menjelaskan materi yang berjudul You, Social Media, and A Better World. 

 

“Di media sosial kita bisa melakukan empat hal, yaitu learning, sharing, connect, dan impact. Oleh karena itu, media sosial bisa menjadi akselerator untuk membuat dampak besar jika dilakukan bersama-sama” terangnya. 

 

Nur Kholis atau yang kerap dipanggil Kak Koko pun menyampaikan bahwa suara yang kita miliki dapat memberikan pengaruh tanpa melihat jumlah pengikut yang kita punya di media sosial.

 

Forum diskusi ditutup dengan sesi tanya jawab yang melibatkan seluruh audiens, baik yang bergabung secara luring maupun daring. (Fazlar Razin/Humas FISIP)

Share:

Latest Announcements