Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) menggelar Psychopreneur Mini Expo, Selasa (3/12/2024) di Gazebo Gedung C FISIP UB.
Acara ini menjadi puncak dari mata kuliah Kewirausahaan yang mana mahasiswa mempresentasikan hasil inovasi bisnis berbasis ilmu psikologi.
Ilhamuddin Nukman MA, dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan menjelaskan bahwa expo ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan teori psikologi dalam konsep bisnis mereka.
“Produk-produk yang ditampilkan bukan hanya soal barangnya tetapi juga aspek psikologis yang ingin dijual. Ini bentuk implementasi dari apa yang mereka pelajari di program studi Psikologi,” ujar Ilhamuddin.
Acara ini diikuti oleh 26 kelompok mahasiswa dari dua kelas yang mendapatkan mata kuliah ini.
Produk yang dipamerkan sangat bervariasi mulai dari makanan, minuman, hingga perhiasan. Beberapa produk juga menawarkan pengalaman berbasis psikologi seperti membuat manik-manik untuk relaksasi, serta layanan psychological first aid melalui jurnal harian.
Dimulai dari market validation yang sudah disusun selama satu semester pembelajaran, hasil expo ini akan dilaporkan sebagai penilaian akhir.
“Harapannya, mahasiswa paham bahwa ide apa pun bisa dijual selama dikemas dengan baik dan relevan dengan kebutuhan pasar,” ungkap Ilhamuddin.
Salah satu produk yang mencuri perhatian adalah MoodMorsels, inovasi dari Angeline Andita dan timnya. Produk ini menggabungkan makanan dan minuman, seperti milkshake, latte, brownies, dan cookies, dengan layanan konseling berbasis psikologi.
“Ketika customer merasa bad mood, stres, atau depresi, kami memberikan produk yang kandungannya telah dirancang untuk membantu meredakan masalah tersebut. Kami juga melakukan riset berdasarkan keluhan pelanggan,” jelas Angeline.
Melalui expo ini, Angeline mengaku mendapatkan banyak wawasan baru.
“Kami belajar branding, mempromosikan produk, dan mendapatkan masukan dari dosen yang sangat berharga untuk pengembangan usaha kami ke depan,” tuturnya.
Psychopreneur Mini Expo menunjukkan bahwa ilmu psikologi dapat menjadi dasar inovasi bisnis yang kreatif. Produk-produk yang dipamerkan menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu menciptakan ide-ide yang relevan dan berpotensi bersaing di pasar.
“Secara konsep, produk-produk ini luar biasa. Tinggal dikembangkan lebih lanjut agar bisa menjadi peluang bisnis yang lebih matang,” tutup Ilhamuddin. (Humas FISIP)