Jejaring kerjasama FISIP Universitas Brawijaya terus dilebarkan. Kali ini, kampus jingga ini sepakat menjalin kerjasama dengan FISIP Universitas Udayana Bali. Kesepakatan kerjasama ini diresmikan, Rabu (29/6/2022) di kampus FISIP Universitas Udayana.
Dekan FISIP UB, Dr Sholid Muadi SH., M.Si mengapresiasi atas kerjasama yang dilakukan antara kedua belah pihak terutama dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
“Terima kasih kepada pihak Udayana yang sudah menerima kami. Tentu kerjasama ini untuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” jelasnya.
Dalam peresmian kerjasama antara kedua kampus ini juga sekaligus dilakukan kerjasama antara Program Studi yang ada di FISIP Udayana dan FISIP UB. Termasuk pihak FISIP UB juga melakukan sosialisasi program S3 Sosiologi.
“Kita juga memberikan sosialisasi kepada pihak Udayana tentang adanya program S3 Sosiologi di UB, jadi silakan staf pengajar disini untuk bisa melanjutkan kuliah di UB,” ucap Sholih Muadi.
Pengajar di Prodi Ilmu Politik ini menambahkan kerjasama riset antara kedua belah pihak juga bisa difokuskan untuk pengembangan desa adat.
“Di Bali ada 93 desa adat. Bali juga sudah memiliki perda pembentukan desa adat sehingga setiap desa diberi anggaran 300 juta setiap tahunnya oleh Provinsi,” sambung Sholih Muadi.
Karena itulah, Sholih berharap FISIP UB bisa mengembangkan penelitian desa adat terutama di 4 kabupaten yaitu Desa Tosari (Pasuruan), Desa Ngadisari (Probolinggo), Desa Ngadas (Malang) dan desa Lengger Tengger di Lumajang.
Mendengar antusias pihak FISIP UB, Dekan FISIP Udayana pun berharap ada beberapa dosen yang segera mengambil program S3 Sosiologi di UB. “Tentu agar bisa menjadi doktor desa adat,” ucapnya disambut senyuman dan tawa para undangan.
Dalam kerjasama ini, pihak FISIP UB diwakilan oleh Dekan FISIP, Wakil Dekan FISIP, Ketua Prodi Hubungan Internasional, Ketua Program Studi Ilmu Politik, Ketua Program Studi S3 Sosiologi dan Stah Ahli Wakil Dekan 1 FISIP. (Humas FISIP)