CloseMenu
CloseMenu
Mendadak Pentas, Kolaborasi FBD UB dan Warga Desa Tumpakrejo
FBD UB 81 Ciptakan Kebiasaan Baru Literasi 15 Menit di MTs Raden Fatah Ampelgading
FBD UB 56 ANGKAT BUDAYA JARANAN DI DESA PURWODADI MELALUI PROGRAM FESTIVAL BUDAYA
Solusi Pertanian Berkelanjutan, FBD UB 15 Sukses Terapkan Program Akuaponik di Desa Sukoanyar
Kolaborasi FBD UB 40 dengan Warga Sindurejo Kabupaten Malang
Dorong Kemajuan Perekonomian Desa, FBD UB Kelompok 70 Ciptakan Policy Brief untuk Pembuatan BUMDes

Mendadak Pentas, Kolaborasi FBD UB dan Warga Desa Tumpakrejo

Desa Tumpakrejo menjadi lebih berwarna dengan digelarnya pentas seni di Balai Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare oleh mahasiswa Kelompok 76 FISIP-FIB Berbakti Desa Universitas Brawijaya (FBD UB).

 

Pentas seni ini merupakan program kerja sekaligus puncak acara dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh para mahasiswa KKN selama kurang lebih 45 hari berada di desa tersebut. Acara ini mengusung judul “Mendadak Pentas” dengan tema “Buana Asri, Budaya Lestari”.

 

Berbagai penampilan ditampilkan dalam acara ini, mulai dari tari tradisional, penampilan dari pemenang program kerja lomba storytelling dan baca puisi, lomba menyanyi lagu daerah, hingga awarding dari beberapa program kerja lainnya yang sebelumnya sudah dilaksanakan.

 

Tidak lengkap rasanya pagelaran pentas seni tanpa penampilan tari. Salah satu sanggar tari di desa tersebut yakni Sanggar tari Solah Krama mempersembahkan 4 penampilan tari tradisional yang terdiri dari Tari Kelinci, Tari Gegala, Oncelang Kidang, Tanjung Gemilang.

 

Sebelum pelaksanaan kegiatan “Mendadak Pentas” tersebut, mahasiswa kelompok 76 juga telah menjalankan beberapa program kerja lain dengan mengusung tema literasi budaya dan menjadi fondasi awal sebelum proker besar tersebut diselenggarakan. Pada minggu pertama bulan Juli menyelenggarakan kegiatan pendirian Pojok Baca di Balai Desa Tumpakrejo.

 

Esensi utama dari pelaksanaan program kerja tersebut adalah penanaman budaya membaca terutama untuk siswa-siswi sekolah yang mana saat ini kebiasaan membaca mereka semakin menurun karena pengaruh penggunaan handphone. Kegiatan ini menjadi awal yang baik karena memperoleh antusiasme dan partisipasi yang tinggi dari anak-anak.

 

Selanjutnya, kelompok 76 menyelenggarakan program kerja pengenalan dan praktik permainan tradisional kepada anak-anak Desa Tumpakrejo. Permainan tradisional yang diperkenalkan yakni diantaranya ular naga, lompat tali, engklek, gobak sodor, serta bantengan. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 70 anak-anak desa dari berbagai jenjang sekolah baik tingkat TK, SD ataupun SMP.

 

Kemudian kelompok 76 menyelenggarakan program kerja pengenalan makanan khas daerah di SDN 10 Tumpakrejo. Selain memberikan edukasi mengenai makanan khas daerah, kelompok 76 juga memberikan kesempatan bagi siswa dan siswi untuk mencoba secara langsung berbagai makanan tersebut. Di akhir kegiatan, diselenggarakan pula lomba menghias bekal jajanan tradisional.

 

Pada minggu berikutnya, terdapat program kerja pengenalan makanan tradisional, sosialisasi fotografi budaya dan sosialisasi puisi, penanaman moral, juga lomba menata makanan tradisional. Tujuan diadakannya beberapa proker ini untuk dipersiapkan pada perlombaan yang akan dilaksanakan pada proker “Mendadak Pentas” juga memberikan pengenalan serta mengingatkan anak-anak SD-SMP Desa Tumpakrejo mengenai makanan tradisional Indonesia, tata cara membaca puisi, pembelajaran fotografi agar mampu menangkap momen-momen kebudayaan dengan baik.

 

Pada minggu terakhir, terdapat proker terakhir yakni pengenalan lagu daerah yang dilaksanakan pada SD 01 Tumpakrejo serta lomba membaca puisi + storytelling yang diadakan pada aula SMP 01 PGRI Tumpakrejo.  Proker membaca puisi merupakan lanjutan dari sosialisasi mengenai puisi dan storytelling yang telah dilaksanakan pada minggu sebelumnya dan pengenalan lagu daerah merupakan persiapan menuju perlombaan yang diselenggarakan pada proker puncak yakni “Mendadak Pentas”.

 

Seluruh program kerja mendapatkan antusiasme yang tinggi dari anak-anak SD maupun SMP di Desa Tumpakrejo. Juga mendapatkan dukungan penuh dari segenap perangkat desa maupun perangkat sekolah yang terdapat di Desa Tumpakrejo.

 

Salah satu warga bernama Ica mengatakan bahwa acaranya berjalan dengan sangat lancar dan tertata dengan rapi sehingga penonton tidak merasa bosan ataupun lama menunggu.

 

“Acaranya keren banget bisa kolaborasi dengan kebudayaan desa Tumpakrejo, juga acaranya berjalan lancar ya saya dan anak-anak tidak merasa bosan,” jelasnya.

Share:

Pengumuman Terbaru