Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya sukses meraih medali emas PIMNAS pertamanya pada Oktober 2024 lalu. Tim yang berhasil mencapai prestasi tersebut terdiri dari tiga mahasiswa Psikologi serta dua mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah Kota (PWK), yaitu Herdias Hayyal Falahi, Adinda Azkia Putri, Destiana Dian Pratiwi, Putri Saviria, dan Rahmat Rayansha.
Destiana Dian mengakui bahwa pembentukan tim ini diawali oleh partisipasinya dalam workshop pembibitan program PKM yang diadakan oleh Departemen Psikologi FISIP UB yang diadakan pada akhir tahun 2023 silam. Pada saat itu lah ia bertemu dengan Herdias Falahi dan Adinda Azkia.
Kolaborasi yang terjalin antara kedua program studi tersebut membuktikan bahwa tactile paving terbukti secara kognitif dapat membantu teman-teman netra agar lebih mudah untuk berjalan dan mengetahui kondisi sekitar teman-teman netra.
“Waktu itu saya terinspirasi dari thesis PHD nya dosen pembimbing kami, yaitu Pak Ridwan Aji Budi Prasetyo, S.Psi., M.Sc., Ph.D. tentang analisis stress yang dialami pilot di pesawat melalui alat Functional Near-infrared Spectroscopy (fNIRS). Dan kami coba kami terapkan ke fenomena tactile paving atau guiding block,” ujar ketua tim PKM Riset Sosial Humaniora (RSH) Tactile Paving, Herdias Falahi.
Ia juga menjelaskan bahwa belum ada artikel ilmiah yang mengangkat isu tersebut sehingga mereka percaya diri untuk mengusung ide mereka dalam ajang perlombaan ilmiah yang paling bergengsi di Indonesia saat ini.
Proses yang mereka lalui tidak singkat. Mulai penyusunan proposal hingga mempresentasikan ide mereka kepada reviewer dari Dikti pusat serta juri senior telah mereka lalui untuk menjadi peserta PIMNAS ke-37.
Dalam perjalanan mengimplementasikan ide yang mereka miliki, Herdias mengemukakan bahwa mereka dibantu oleh Suratno dan tim dari Persatuan Tuna Netra Malang dalam pengambilan data.
“UB juga memfasilitasi karantina. Hari pertama kita ada latihan presentasi, ada pengecekan berkas dan poster. Kemudian di hari kedua kita latihan presentasi lagi. Yang banyak memang latihan presentasi karena inti perlombaannya ada di presentasi,” tutur Adinda Azkia.
Herdias Falahi menambahkan bahwa tim-tim lain yang mewakili UB juga saling mendukung satu sama lain ketika masa pelatihan, sehingga tidak ada ketegangan antar kelompok. Proses-proses tersebut merupakan hal yang mendorong mereka menjadi pemenang medali emas di PIMNAS 2024. (Fazlar Razin/Humas FISIP)