Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Bawaslu Goes to Campus dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Pemilu yang Bermartabat dan Berintegritas “ di Auditorium Nuswantara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB).
Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Eka Rahmawati mengungkapkan pemilu bukanlah hajatnya Bawaslu dan KPU tapi hajat dari masyarakat.
“Sesungguhnya yang berkepentingan adalah masyarakat. Seandainya kontrol dari masyarakat sudah baik, tidak perlu ada Bawaslu. Cukup masyarakat. Bawaslu jadi lembaga penegak keadilan saja,” ujarnya.
Selain itu, Ia juga berharap akan adanya kerja sama antara Universitas Brawijaya dan Bawaslu untuk menyelenggarakan program-program serupa dengan Bawaslu Goes to Campus untuk meningkatkan kesadaran politik mahasiswa.
Sementara itu, Ketua SDGs Center Universitas Brawijaya (UB), Dr Muhammad Muzakki, S.Pd., M.Si memberikan materi tentang sejarah, karakteristik, serta peran mahasiswa dalam Pemilu di Indonesia.
“Kalau di Sosiologi Politik, kita memahami bahwa terdapat empat pilar yang saling berkaitan, yaitu pendidikan, sosialisasi, rekrutmen, dan partisipasi politik. Jadi bisa dilihat pilar-pilar tersebut ketika mengkaji keterlibatan seseorang,” ucapnya.
Selanjutnya, Ia juga menyampaikan tentang berbagai data yang berkaitan tentang bentuk partisipasi politik lainnya yang dilakukan oleh mahasiswa.
“Politik itu tidak hanya Pemilu, tetapi juga bagaimana mahasiswa dapat mendesain dan menentukan nasib diri dan nasib bangsa,” tuturnya.
Dengan adanya pemaparan dari pihak Bawaslu Provinsi Jawa Timur dan Ketua SDGs Center Universitas Brawijaya (UB), kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran mahasiswa dalam agenda-agenda politik yang ada di Indonesia, terutama Pemilihan Umum (Pemilu). (Fazlar/Humas FISIP)