Sekitar 50 orang santriwati serta dewan guru Pondok Pesantren (Ponpes) Manbaul Ulum memenuhi ruang Auditorium Nuswantara, Senin (13/5/2024).
Tidak seperti kebanyakan sekolah lainnya yang mengunjungi FISIP Universitas Brawijaya, para santri Ponpes Manbaul Ulum yang berkunjung kali ini adalah para santri kelas 12 yang sudah melewati periode SNBP dan SNBT tahun 2024.
“Meskipun hari ini kami membawa siswi kami yang beberapa sudah mendapatkan kampus, dan baru selesai UTBK, tapi kami harap untuk yang belum mendapat gambaran kampus bisa tercerahkan lewat kunjungan ke Universitas Brawijaya hari ini,” ujar Ustazah Imroatur Rofiah, Lc., M.Pd Kepala Madrasah Manbaul Ulum.
Selama berlangsungnya acara, para santri menyimak dengan antusias proses pemberian materi dari Humas FISIP UB, M. Irfan Anshori, S.Ikom. Ini dibuktikan melalui beberapa pertanyaan mengenai mekanisme Seleksi Mandiri Mahasiswa Baru di Universitas Brawijaya.
Salah satunya mengenai Seleksi Mandiri Jalur Tahfidz Qur’an yang secara rutin, Universitas Brawijaya buka jalurnya tiap tahun, berikut dengan benefitnya yang ditawarkan kepada calon mahasiswa.
“Seleksi Mandiri jalur tahfidz Quran itu bentuknya bukan beasiswa, tapi jalur tes. Tapi yang saya tahu, ada kemungkinan biaya UKT-nya tidak tinggi. Syaratnya dari sertifikat yang diakui lembaga, lalu ada beberapa tes dan tentu ada tes baca Quran,” terang M. Irfan Anshori, S.I.kom.
Tidak hanya itu, Humas FISIP UB pun turut memberikan sejumlah tips bagi pendaftar UTBK yang hendak mendaftar jalur Mandiri Perguruan Tinggi Negeri, tak terkecuali di Universitas Brawijaya.
“Di UB, Seleksi Mandiri bisa menggunakan bukti sertifikat nilai/skor UTBK. Tapi ketika skor UTBK untuk prodi yang dituju ternyata tidak cukup, solusinya bisa cari Prodi di kampus yang punya grade lebih rendah. Jadi saran kami, usahakan jangan sampai mengubah Prodi kalau tidak sesuai passion.” (Alifiah/Humas FISIP)