CloseMenu
CloseMenu
Manajemen Limbah Makanan Berbasis Aplikasi Bawa Mahasiswa Psikologi dan Tim Raih Juara 1 di Italia
FISIP UB dan Universiti Sains Malaysia Jajaki Kerjasama
Raih Juara 3 Pilmapres UB, Nisriinaa Alyaa Bawa Nama FISIP ke Panggung Prestasi
Pengumuman Jadwal Kuliah Selama Bulan Ramadhan 1446 H FISIP UB
Humas FISIP UB Jadi Pemateri di ICM Education Fair
Bahas Kesehatan Mental di Era Ekonomi Digital, Magister Sains Psikologi UB Kampanyekan YONO

Kunjungi FISIP UB, Ganjar Pranowo Beri Tips Bangkit Dari Keterpurukan Kepada Para Mahasiswa

Jumat (6/8/2024), Ganjar Pranowo menghadiri acara talkshow yang diadakan oleh Santosha x Layanan Konseling Universitas Brawijaya (UB) di Hall Lt. 8 Gedung C Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB.

 

Bertajuk “Healing Bersama”, acara ini dirancang untuk menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk melepas stres dan me-recharge energi.

 

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh terkemuka dan ahli di bidang kesehatan mental dan psikologi. Selain Ganjar Pranowo, turut hadir Cleoputri Yusainy, M.Psi., Ph.D., Psikolog sekaligus Kepala Departemen Psikologi FISIP UB; A. Ghozi Mubarok, seorang Content Creator; Putra Wiramuda, S.Psi., M.A.; dan Jainal Ilmi, M.Psi., Psikolog Klinis.

 

Dalam sesi talkshow, Ganjar Pranowo memberikan berbagai tips and tricks kepada mahasiswa yang hadir, salah satunya adalah terkait dengan bagaimana cara ia mengatasi keterpurukan dan menjaga mental.

 

“Kita tidak boleh lupa untuk beristirahat. Mahasiswa sekarang punya banyak pilihan untuk refreshing. Bisa night ride, kulineran,” ungkap Ganjar.

 

Lebih lanjut, Ganjar mengungkapkan kepeduliannya terhadap para mahasiswa. Menurutnya, kesehatan mental selama menempuh perkuliahan adalah hal yang patut untuk sekiranya dijaga.

 

Pada kesempatan ini pula, Ganjar mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami darurat kesehatan mental. Menurutnya, kini semakin banyak generasi muda Indonesia yang nekat melakukan aksi bunuh diri akibat stress, tertekan hingga depresi.

 

“Dalam menghadapi bonus demografi, kita tidak boleh mengabaikan masalah kesehatan mental. Isu ini adalah hal penting yang perlu untuk sekiranya segera diselesaikan, tetapi sayangnya masih banyak orang yang belum memperhatikannya,” tuturnya.

Share:

Pengumuman Terbaru