Kelompok FISIP Berbakti Desa atau FBD 75 melakukan kegiatan KKN di Desa Tumpakrejo, Kabupaten Malang. Dalam kunjungan tersebut didapatkan permasalahan utama yaitu limbah minyak jelantah.
Minyak jelantah seringkali ditemukan di rumah-rumah warga sebagai sampah dengan kandungan zat kimia yang tidak dapat didaur ulang. Di Desa Tumpakrejo, limbah rumah tangga seringkali dibuang sembarangan oleh masyarakat dan hal tersebut dapat menimbulkan pencemaran lingkungan sekitar. Akan tetapi, limbah rumah tangga seperti minyak jelantah ternyata dapat diubah menjadi sebuah inovasi yang menarik.
Oleh karena itu, kelompok FBD 75 memunculkan inovasi yaitu lilin aromaterapi dari minyak jelantah yang dapat mengurangi limbah rumah tangga serta dapat meningkatkan pendapatan ekonomi warga di Desa Tumpakrejo karena dapat menciptakan sebuah produk yang dapat dijual.
Permasalahan terkait limbah rumah tangga seperti minyak jelantah di Desa Tumpakrejo memunculkan sebuah program inovasi yang kreatif dari mahasiswa KKN Universitas Brawijaya, yaitu pembuatan lilin aromaterapi yang mudah dibuat oleh ibu-ibu di Desa Tumpakrejo.
Dalam program pembuatan lilin aromaterapi, para mahasiswa UB melakukan penyuluhan kepada seluruh ibu-ibu di Desa Tumpakrejo terkait bahaya serta manfaat dari minyak jelantah, 13 Juli 2024.
Tidak hanya memberikan materi, mahasiswa memberikan praktik terkait pembuatan lilin aromaterapi. Para mahasiswa menunjukkan proses prosedur pembuatan lilin mulai dari penyaringan minyak jelantah hingga pendinginan. Prosedur tersebut terdiri dari pengumpulan minyak jelantah, penyaringan minyak, pembersihan minyak, pencampuran bahan, pemanasan, penuangan ke wadah cetak hingga proses pendinginan dan pengerasan.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam prosedur pembuatan lilin juga mudah didapatkan di Desa Tumpakrejo seperti minyak jelantah, bleaching earth, parafin, stearin, krayon, essensial oil, sumbu, dan gelas kaca. Selain itu, para mahasiswa juga menunjukkan tampilan kemasan siap jual lilin aromaterapi kepada ibu-ibu Desa Tumpakrejo.
Selama kegiatan, ibu-ibu sangat antusias untuk berpartisipasi dalam mengikuti sosialisasi yang diberikan oleh para mahasiswa dari Universitas Brawijaya dengan memperhatikan secara seksama. “Programnya sangat menarik, hasilnya juga bisa dipasarkan untuk menambah penghasilan dari ibu-ibu di Desa Tumpakrejo”, ungkap Winarmi, Kader PKK Pokja Satu.
Program yang diadakan para mahasiswa Universitas Brawijaya sangat mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terutama penggunaan minyak jelantah dalam pengurangan limbah rumah tangga. Kegiatan ini membuat ibu-ibu di Desa Tumpakrejo dapat meningkatkan ekonomi dan peluang bisnis dengan pembuatan lilin aromaterapi yang dapat diperjualbelikan, sehingga ibu-ibu dapat memanfaatkan sisa minyak jelantah yang berada di rumah mereka untuk dihasilkan menjadi lilin aromaterapi. (FBD75/Humas FISIP)