CloseMenu
CloseMenu
Manajemen Limbah Makanan Berbasis Aplikasi Bawa Mahasiswa Psikologi dan Tim Raih Juara 1 di Italia
FISIP UB dan Universiti Sains Malaysia Jajaki Kerjasama
Raih Juara 3 Pilmapres UB, Nisriinaa Alyaa Bawa Nama FISIP ke Panggung Prestasi
Pengumuman Jadwal Kuliah Selama Bulan Ramadhan 1446 H FISIP UB
Humas FISIP UB Jadi Pemateri di ICM Education Fair
Bahas Kesehatan Mental di Era Ekonomi Digital, Magister Sains Psikologi UB Kampanyekan YONO

Manajemen Limbah Makanan Berbasis Aplikasi Bawa Mahasiswa Psikologi dan Tim Raih Juara 1 di Italia

Program manajemen limbah makanan berbasis aplikasi yang diciptakan oleh tim yang dipimpin mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya, Aurora Adelia Asmara Putri mampu meraih juara 1 pada kompetisi World Food Forum di Roma Italia pada akhir 2024 lalu.

 

Aurora tidak sendiri dalam merancang program ini. Dia bersama tiga anggotanya yaitu Zulfikar Dabby Anwar (FTP UB) dan Risa Salsabila dan Syahdad Nabil Mudzaffar dari FP UB. Perjalanan Aurora meraih juara 1 ini pun tidak mudah. Dia bergabung bersama komunitas lingkungan Eco Living Community.

 

 

“Komunitas ini ada sejak tahun 2023. Ada anggota dari fakultas lain seperti FTP, FP termasuk dari FISIP juga,” paparnya.

 

Berawal dari kompetisi ReThink Waste Challenge pada tahun 2023  yang diikuti komunitasnya membawa Aurora dan tim direkomendasikan ikut kompetisi World Food Forum yaitu Program Youth Food Lab (YFL) yang diluncurkan oleh World Food Forum (WFF), Wageningen University & Research (WUR) dan International Association of Students in Agriculture and Related Sciences (IAAS).

 

“Program ini merupakan sebuah wadah dan platform bagi para inovator muda untuk mengembangkan ide-ide inovatif mereka menjadi proyek-proyek transformatif yang bertujuan untuk mengakhiri kelaparan dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs dibawah naungan FAO,” jelas mahasiswi angkatan 2022 ini.

 

Rekomendasi mengikuti kompetisi itu hanyalah awalan. Aurora pun ditunjuk sebagai penanggung jawab program tersebut. Perjalanannya tidak sebentar. Dimulai tahun 2023, mereka mulai melakukan seleksi dan akhirnya terpilih menjadi 10 negara finalis.

 

“Desember 2023 hingga Oktober 2024 kami menjalani boothcamp tiap minggu via daring,” ceritanya.

 

Boothcamp selesai, Aurora dipilih menjadi perwakilan EcoLiving yang berangkat ke Roma pada 14-20 Oktober 2024 lalu.

 

“Acara 1 minggu penuh mulai sesi diskusi hingga satu harisaya mempresentasikan tentang EcoLiving,” jelasnya.

 

Aurora menjelaskan timnya mengangkat tentang program manajemen limbah makanan berbasis aplikasi yang bertujuan untuk mengurangi limbah, mengubahnya menjadi sumber pendapatan, serta memberikan edukasi kepada masyarakat.

 

“Program ini sendiri melibatkan ibu rumah tangga dan pemuda dalam pengolahan limbah menjadi kompos, cacing tanah, dan pelet ikan, serta memanfaatkan aplikasi digital untuk pengelolaan dan pemasaran hasilnya,” tuturnya.

 

Progam ini pun berbuah manis. Aurora dan tim meraih juara 1 setelah mengalahkan peserta dari beberapa negara lain seperti India, Kenya, Nepal, Nigeria dan beberapa negara yang lain. Prestasi ini membuat Aurora merasa lega sebab proses yang dia jalani sudah berlangsung selama 1 tahun.

 

“Untuk perasaan pastinya sangat senang dan lega apa yang kurang lebih 1 tahun diusahakan berbuah manis. Terlebih lomba tersebut berlangsung cukup lama prosesnya dan harus bersaing dari berbagai negara,” jelas Aurora yang juga tercatat sebagai peserta paling muda.

 

Selanjutnya, bermodal dari hadiah juara 1 dari kompetisi tersebut, Aurora dan tim merencanakan akan membuat Komunitas EcoLiving menjadi legal dan bergerak pada isu isu berbasis lingkungan.

Share:

Pengumuman Terbaru