CloseMenu
CloseMenu
Manajemen Limbah Makanan Berbasis Aplikasi Bawa Mahasiswa Psikologi dan Tim Raih Juara 1 di Italia
FISIP UB dan Universiti Sains Malaysia Jajaki Kerjasama
Raih Juara 3 Pilmapres UB, Nisriinaa Alyaa Bawa Nama FISIP ke Panggung Prestasi
Pengumuman Jadwal Kuliah Selama Bulan Ramadhan 1446 H FISIP UB
Humas FISIP UB Jadi Pemateri di ICM Education Fair
Bahas Kesehatan Mental di Era Ekonomi Digital, Magister Sains Psikologi UB Kampanyekan YONO

PENGABDIAN MASYARAKAT : WEBINAR PENANGANAN SAMPAH PLASTIK DI KAWASAN PANTAI MALANG DAN BALI

FISIP UB Ajak Masyarakat Peduli sampah di Kawasan Pantai Bersama Marrine Buddies Malang

 

Malang, Kamis 1 Juli 2021, berlangsung edukasi pada masyarakat dan mahasiswa terkait pentingnya penanganan sampah, khususnya di wilayah pantai Malang Raya. Tim Pengabdian Masyarakat Fisip UB yang beranggotakan Wifka Rahma Syauki, M.Si dan Wayan Weda Asmara Dewi, M.I.Kom bekerja sama dengan Marrine Buddies Malang memberikan webinar yang bertajuk Hidup tanpa Plastik; Penanganan Sampah Plastik di Malang Raya. Marrine Buddies merupakan salah satu organisasi yang dibentuk oleh WWF dan tersebar di beberapa kota, salah satunya di Kota Malang. Organisasi ini fokus pada penanganan sampah khususnya di wilayah perairan seperti sungai dan pantai/laut.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Ketua KJFD Nufian Febriani, M.I.Kom dengan menekankan pada pentingya adanya Kerjasama kampus dengan organisasi di luar kampus terutama dalam menyampaikan kampanye komunikasi lingkungan. Dalam sambutannya Nufian mengharapkan agar kegiatan dapat bersifat berkelanjutan agar apa yang diharapkan tercapai yaitu terwujudnya lingkungan yang lebih baik.

Selesai sambutan, Wifka, Ketua Pengabdian Masyarakat yang hari itu juga menjadi moderator melanjutkan acara dengan menyampaikan tema utama kegiatan hari ini adalah menyoroti bagaimana kondisi sampah di Malang dan penanganan serta kegiatan yang telah Marine Buddies lakukan dalam menangani sampah plastik. Adrian Sakti selaku pemateri dari Marine Buddies menyampaikan bahwa di Malang sendiri sampah yang masih mendominasi adalah sampah sisa makanan, sampah plastik ada pada peringkat ketiga.

Marine Buddies mengangkat 4 isu utama yaitu Marine Biodiversity, Climate Change, Plastic-Free Ocean, dan Ecotourism. Marine Buddies Malang nantinya akan melakukan aksi tidak hanya dalam lingkup pantai dan laut saja, tetapi juga melakukan aksi di sekitaran kota Malang agar masyarakat lebih sadar tentang pentingnya menjaga ekosistem laut karena kita percaya apapun yang kita lakukan di darat akan berakhir di laut. Marine Buddies Malang kedepannya akan melakukan berbagai aksi baik aksi internal maupun aksi kolaborasi dengan berbagai macam pihak seperti komunitas, mahasiswa, maupun pihak instansi pemerintah.

Lebih lanjut, Adrian menjelaskan beberapa strategi kegiatan yang dilakukan marrine buddies di Malang Raya adalah fokus pada River Clean up dan Beach Clean up, bagaimana mereka melakukan kegiatan bersih sungai dan pantai secara rutin di wilayah Malang Raya. Kegiatan yang juga direncanakan Marrine Buddies dalam ekspansi kampanyenya adalah mereka akan mengagendakan kegiatan Goes To School dan Goes To Campus untuk mengajak lebih banyak elemen masyarakat yang peduli akan lingkungan. Selain itu mereka juga melakukan Management Of Training, sebuah pelatihan agar masyarakat lebih bijak dalam mengelola sampah, khususnya sampah plastik.

Belajar dari Bali; Aksi Komunitas Mampu Ubah peraturan Gubernur tentang Sampah Plastik

 

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini juga menghadirkan narasumber dari NGO lain yang ada di luar wilayah Malang Raya, tepatnya dari Bali yaitu Bye Bye Plastic Bag. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana gerakan di Bali dalam menangani masalah sampah. Bali sendiri dipilih karena merupakan sebuah destinasi wisata yang sangat berpotensi menyumbangkan jumlah sampah dari wisatawan yang berkunjung.

Bye Bye Plastic Bag, disingkat BBBP, merupakan salah satu non-government organization yang digerakan oleh sekelompok pemuda yang ingin menanggulangi permasalahan sampah plastik di Bali. Organisasi ini bermula pada tahun 2013, yaitu dimulai dari social movement yang diprakarsarai oleh dua orang kakak beradik bernama Melati Riyanto Wijsen dan Isabel Sari Riyanto Wijsen. Pada awal pembentukan BBPB, social movement yang dijalankan oleh mereka merupakan tugas dari sekolah mereka yaitu Green School, Bali. Green School itu sendiri merupakan sekolah yang mengajarkan pendidikan lingkungan hidup sejak dini, mulai dari menanam, mengompos, dan sebagainya. Melati dan Isabel pada saat itu masih berumur 10 dan 12 tahun.

Kegiatan yang awalnya muncul dari keresahan remaja tersebut saat ini berkembang menjadi sebuah organisasi yang memiliki cakupan internasional, dalam artian kegiatan BBPB ini diadaptasi dan dibentuk oleh komunitas dari berbagai negara. Zoominar kali ini menghadirkan Sanrio Eldio atau yang akrab disapa Noel, selaku Team Leader Bye Bye Plastic Bags Bali. Noel membuka materi dengan perkenalan singkat akan BBPB dan apa yang telah dilakukan organisasi ini, salah satunya adalah Bali’s Biggest Clean Up, sebuah upaya mengajak masyarakat Bali peduli pada kebersihan pantai yang selama ini menjadi primadona wisata di Pulau Dewata. Kegiatan ini awalnya menarik bagi wisatawan asing yang ada di pantai namun bagi masyarakat lokal kegiatan tersebut tidak diindahkan. Hal tersebut yang membuat BBPB mencanangkan kegiatan ini menjadi agenda tahunan dari 2017 sampai saat ini.

Hal besar yang menjadi capaian organisasi ini adalah bagaimana mereka mengawal sampai dicanangkannya  Peraturan Gubernur Bali No.97/2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Komitmen pertama kali dilaksanakan pada Juli 2018. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk menghilangkan plastik yang tidak diperlukan dalam kehidupan sehari-hari serta lingkungan bisnis, Komitmen dilaksanakan dengan cara menandatangani perjanjian untuk tidak menggunakan plastik dan mendukung pengelolaan limbah berkelanjutan akan diberikan sticker yang bisa ditampilkan dalam lingkungan bisnis mereka.  Saat ini, sudah ada lebih dari 1000 bisnis yang menjadi bagian dari kegiatan Komitmen di Bali.

Share:

Pengumuman Terbaru