Pentingnya Penyuluh Narkoba dalam Komunikasi Publik
Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya (UB) menggelar kuliah tamu bertajuk “Kuliah Bareng Praktisi: Communication for Development.” Acara ini berlangsung di Auditorium Nuswantara, Gedung B Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB pada Rabu (20/11/2024). Acara ini menghadirkan Lupi Chandraprasetya, M.I.Kom., Penyuluh Narkoba dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang, yang juga merupakan alumni S1 Ilmu Komunikasi UB dan S2 Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.Kuliah tamu ini membahas peran penyuluh dalam konteks komunikasi publik dan komunikasi pembangunan. Lupi memaparkan pentingnya peran komunikasi dalam menyukseskan program-program pembangunan termasuk dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.Lupi memaparkan bahwa penyuluhan narkoba merupakan bagian dari tugas BNN dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). “Penyuluh narkoba memiliki tanggung jawab besar dalam menyebarkan informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba,” ujar Lupi.Selain itu, Lupi juga menekankan pentingnya komunikasi dalam mendukung upaya pembangunan nasional, terutama dalam penyuluhan narkoba yang menjadi bagian dari agenda prioritas pemerintah. “Penyuluhan narkoba mendukung pembangunan di Indonesia dengan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat,” tambahnya.Ia menjelaskan bahwa komunikasi pembangunan adalah proses komunikasi yang dirancang untuk mendukung pembangunan dengan menyebarkan informasi, memfasilitasi dialog, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program-program pembangunan. “Komunikasi pembangunan bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi,” kata Lupi. Penyuluhan narkoba dianggap sebagai bagian dari komunikasi pembangunan karena bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, mendorong perubahan perilaku, serta mendukung kesejahteraan masyarakat. Lupi menekankan bahwa komunikasi yang efektif sangat penting dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, terutama karena isu narkoba termasuk dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional.Azizun Kurnia Illahi, S.I.Kom., M.A., dosen Ilmu Komunikasi UB yang menjadi moderator dalam acara ini menambahkan bahwa kuliah tamu kali ini menunjukkan bahwa lulusan Ilmu Komunikasi memiliki peluang karir yang luas. “Di samping belajar tentang komunikasi pembangunan dan komunikasi publik, acara hari ini juga menunjukkan bahwa alumni komunikasi ini tidak hanya sebagai humas, jurnalis, ataupun markon, tetapi sangat beragam. Salah satunya menjadi penyuluh,” ungkap Azizun.Kuliah tamu “Communication for Development” ini diharapkan dapat memperluas wawasan mahasiswa Ilmu Komunikasi UB mengenai ragam profesi yang bisa mereka jalani di masa depan, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peran komunikasi dalam berbagai aspek pembangunan, termasuk dalam upaya pencegahan narkoba. (Humas FISIP)....
2024-11-20 16:15:11
FISIP Today.
Pentingnya Penyuluh Narkoba dalam Komunikasi Publik
Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya (UB) menggelar kuliah tamu bertajuk “Kuliah Bareng Praktisi: Communication for Development.” Acara ini berlangsung di Auditorium Nuswantara, Gedung B Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB pada Rabu (20/11/2024). Acara ini menghadirkan Lupi Chandraprasetya, M.I.Kom., Penyuluh Narkoba dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang, yang juga merupakan alumni S1 Ilmu Komunikasi UB dan S2 Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.Kuliah tamu ini membahas peran penyuluh dalam konteks komunikasi publik dan komunikasi pembangunan. Lupi memaparkan pentingnya peran komunikasi dalam menyukseskan program-program pembangunan termasuk dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.Lupi memaparkan bahwa penyuluhan narkoba merupakan bagian dari tugas BNN dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). “Penyuluh narkoba memiliki tanggung jawab besar dalam menyebarkan informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba,” ujar Lupi.Selain itu, Lupi juga menekankan pentingnya komunikasi dalam mendukung upaya pembangunan nasional, terutama dalam penyuluhan narkoba yang menjadi bagian dari agenda prioritas pemerintah. “Penyuluhan narkoba mendukung pembangunan di Indonesia dengan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat,” tambahnya.Ia menjelaskan bahwa komunikasi pembangunan adalah proses komunikasi yang dirancang untuk mendukung pembangunan dengan menyebarkan informasi, memfasilitasi dialog, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program-program pembangunan. “Komunikasi pembangunan bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi,” kata Lupi. Penyuluhan narkoba dianggap sebagai bagian dari komunikasi pembangunan karena bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, mendorong perubahan perilaku, serta mendukung kesejahteraan masyarakat. Lupi menekankan bahwa komunikasi yang efektif sangat penting dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, terutama karena isu narkoba termasuk dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional.Azizun Kurnia Illahi, S.I.Kom., M.A., dosen Ilmu Komunikasi UB yang menjadi moderator dalam acara ini menambahkan bahwa kuliah tamu kali ini menunjukkan bahwa lulusan Ilmu Komunikasi memiliki peluang karir yang luas. “Di samping belajar tentang komunikasi pembangunan dan komunikasi publik, acara hari ini juga menunjukkan bahwa alumni komunikasi ini tidak hanya sebagai humas, jurnalis, ataupun markon, tetapi sangat beragam. Salah satunya menjadi penyuluh,” ungkap Azizun.Kuliah tamu “Communication for Development” ini diharapkan dapat memperluas wawasan mahasiswa Ilmu Komunikasi UB mengenai ragam profesi yang bisa mereka jalani di masa depan, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peran komunikasi dalam berbagai aspek pembangunan, termasuk dalam upaya pencegahan narkoba. (Humas FISIP)
2024-11-20 16:15:11
○ FISIP Today.
HIMASIGI UB Bahas Isu Kapitalisasi Pariwisata Bahari
Rabu (20/11/2024), Departemen Kajian Aksi Strategis Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASIGI) FISIP UB selenggarakan Manifestasi Kritis Analitis dan Responsif (MAKAR) Volume III yang bertajuk Privatisasi Pantai: Indikasi Kapitalisasi dalam Ranah Pariwisata Bahari.Kajian ini dihadiri oleh Kepala Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang Didit Puji Leksono, S.Pt serta Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) UB Farel Parulian Sirait. Paulus Serapion Harapan Papik sebagai Ketua Pelaksana Manifestasi Kritis Analitis dan Responsif (MAKAR) Volume III menyampaikan bahwa isu privatisasi pantai merupakan salah satu fenomena yang jarang dikaji dalam ranah akademik sehingga ia tertarik untuk mengangkat isu tersebut."Pengangkatan isu ini merupakan hal yang penting sehingga kita sebagai generasi yang hidup di masa kepemimpinan berkelanjutan harus peduli terhadap isu-isu lingkungan," tambah Raditya Zanuar selaku Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASIGI) FISIP UB.Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) UB Farel Parulian Sirait pun menyampaikan kesetaraan akses yang berkaitan dengan kepercayaan yang diberikan sebagai permasalahan utama dalam permasalahan privatisasi wisata bahari."Ketidakpercayaan pemerintah terhadap masyarakat hadir akibat adanya pungutan liar yang dilakukan oleh masyarakat," tuturnya.Ia pun menambahkan bahwa hal tersebut timbul karena pariwisata yang dijadikan sebagai pendapatan primer karena pemerintah tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat setempat. "Dengan demikian, seharusnya kita fokus pada perumusan solusi yang melibatkan masyarakat dan tidak terperangkap dalam mencari pihak yang bersalah," ujar Kepala Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang Didit Puji Leksono, S.Pt.Kepala Desa Srigonco tersebut juga mengemukakan bahwa kolaborasi antara akademisi dan pihak desa dapat membuat regulasi yang tidak kaku agar sesuai dengan fenomena nyata yang ada di desa.Didit Puji Leksono, S.Pt berharap agar mahasiswa lebih sering turun langsung ke desa untuk mengimplementasikan ilmu yang telah mereka dapatkan di bangku kuliah. “Teman-teman mahasiswa dapat membangun keberpihakan terhadap masyarakat yang terpinggirkan sebagai upaya awal dalam perumusan solusi atas permasalahan ini,” tambah Farel.Menanggapi pandangan-pandangan yang disampaikan oleh kedua pemateri, para audiens pun antusias memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memantik jalannya diskusi yang berlangsung di Gazebo B FISIP UB. (Fazlar Razin/Humas FISIP)....
2024-11-20 16:13:03
FISIP Today.
HIMASIGI UB Bahas Isu Kapitalisasi Pariwisata Bahari
Rabu (20/11/2024), Departemen Kajian Aksi Strategis Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASIGI) FISIP UB selenggarakan Manifestasi Kritis Analitis dan Responsif (MAKAR) Volume III yang bertajuk Privatisasi Pantai: Indikasi Kapitalisasi dalam Ranah Pariwisata Bahari.Kajian ini dihadiri oleh Kepala Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang Didit Puji Leksono, S.Pt serta Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) UB Farel Parulian Sirait. Paulus Serapion Harapan Papik sebagai Ketua Pelaksana Manifestasi Kritis Analitis dan Responsif (MAKAR) Volume III menyampaikan bahwa isu privatisasi pantai merupakan salah satu fenomena yang jarang dikaji dalam ranah akademik sehingga ia tertarik untuk mengangkat isu tersebut."Pengangkatan isu ini merupakan hal yang penting sehingga kita sebagai generasi yang hidup di masa kepemimpinan berkelanjutan harus peduli terhadap isu-isu lingkungan," tambah Raditya Zanuar selaku Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASIGI) FISIP UB.Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) UB Farel Parulian Sirait pun menyampaikan kesetaraan akses yang berkaitan dengan kepercayaan yang diberikan sebagai permasalahan utama dalam permasalahan privatisasi wisata bahari."Ketidakpercayaan pemerintah terhadap masyarakat hadir akibat adanya pungutan liar yang dilakukan oleh masyarakat," tuturnya.Ia pun menambahkan bahwa hal tersebut timbul karena pariwisata yang dijadikan sebagai pendapatan primer karena pemerintah tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat setempat. "Dengan demikian, seharusnya kita fokus pada perumusan solusi yang melibatkan masyarakat dan tidak terperangkap dalam mencari pihak yang bersalah," ujar Kepala Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang Didit Puji Leksono, S.Pt.Kepala Desa Srigonco tersebut juga mengemukakan bahwa kolaborasi antara akademisi dan pihak desa dapat membuat regulasi yang tidak kaku agar sesuai dengan fenomena nyata yang ada di desa.Didit Puji Leksono, S.Pt berharap agar mahasiswa lebih sering turun langsung ke desa untuk mengimplementasikan ilmu yang telah mereka dapatkan di bangku kuliah. “Teman-teman mahasiswa dapat membangun keberpihakan terhadap masyarakat yang terpinggirkan sebagai upaya awal dalam perumusan solusi atas permasalahan ini,” tambah Farel.Menanggapi pandangan-pandangan yang disampaikan oleh kedua pemateri, para audiens pun antusias memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memantik jalannya diskusi yang berlangsung di Gazebo B FISIP UB. (Fazlar Razin/Humas FISIP)
2024-11-20 16:13:03
○ FISIP Today.
Belajar Budaya Indonesia, 17 Mahasiswa The University of Queensland Ikuti Program Inbound di Ilmu Komunikasi UB
Sebanyak 17 mahasiswa dari The University of Queensland (UQ), Australia mengikuti program inbound di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB). Program ini berlangsung pada 18-19 November 2024 dan menjadi yang kedua diselenggarakan tahun ini.
Ketua Departemen Ilmu Komunikasi UB, Prof Rachmat Kriyantono Ph.D S.Sos., M.Si mengungkapkan program ini merupakan wujud implementasi kerja sama strategis antara UB dan UQ.
“Selain mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU), program ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Australia,” jelasnya, Selasa (19/11/2024).
Pria akrab disapa RK ini mengungkapkan kerja sama antara UB dan UQ telah berlangsung intensif, diawali dengan inisiasi langsung oleh tim UQ yang beberapa kali berkunjung ke FISIP UB, termasuk kunjungan Dekan Fakultas Sosial dan Humanities UQ.
“UQ sendiri merupakan universitas yang masuk peringkat 100 besar dunia versi QS World University Rankings,” paparnya.
Selain program inbound mahasiswa, beberapa kerja sama antara UB dan UQ juga mencakup berbagai kegiatan strategis yang melibatkan dosen Ilmu Komunikasi seperti kunjungan Dosen Berkarya Prodi S1 ke UQ untuk memperkuat jejaring akademik.
“Program Visiting Professor dengan dosen Ilmu Komunikasi Ibu Fitri yang mengajar di UQ dan Associate Prof Elske van de Fliert mengajar di Ilmu Komunikasi UB,” tuturnya.
Ada juga program Visiting Researcher yang mana dosen Ilmu Komunikasi UB melakukan penelitian di UQ dengan dukungan dari LPDP dan LPPM UB melalui skema riset kompetisi luar negeri.
“Riset bersama antara tim dosen Ilmu Komunikasi UB dengan UQ yang mengkaji transaksi digital di wilayah Pujon dan Banyuwangi,” jelasnya.
Prof RK menambahkan pihak Ilkom UB dan UQ juga menerbitkan Book Chapter, hasil kolaborasi antara tim dosen Ilmu Komunikasi UB dan akademisi dari UQ.
“Melalui berbagai kolaborasi ini, UB dan UQ berkomitmen untuk terus memperluas cakupan kerja sama akademik, baik dalam penelitian, pengajaran, maupun pengembangan budaya,” tegasnya.
Program inbound ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat hubungan antara kedua institusi serta memperkenalkan mahasiswa terhadap keunikan budaya masing-masing negara.....
2024-11-19 10:36:03
FISIP Today.
Belajar Budaya Indonesia, 17 Mahasiswa The University of Queensland Ikuti Program Inbound di Ilmu Komunikasi UB
Sebanyak 17 mahasiswa dari The University of Queensland (UQ), Australia mengikuti program inbound di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB). Program ini berlangsung pada 18-19 November 2024 dan menjadi yang kedua diselenggarakan tahun ini.
Ketua Departemen Ilmu Komunikasi UB, Prof Rachmat Kriyantono Ph.D S.Sos., M.Si mengungkapkan program ini merupakan wujud implementasi kerja sama strategis antara UB dan UQ.
“Selain mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU), program ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Australia,” jelasnya, Selasa (19/11/2024).
Pria akrab disapa RK ini mengungkapkan kerja sama antara UB dan UQ telah berlangsung intensif, diawali dengan inisiasi langsung oleh tim UQ yang beberapa kali berkunjung ke FISIP UB, termasuk kunjungan Dekan Fakultas Sosial dan Humanities UQ.
“UQ sendiri merupakan universitas yang masuk peringkat 100 besar dunia versi QS World University Rankings,” paparnya.
Selain program inbound mahasiswa, beberapa kerja sama antara UB dan UQ juga mencakup berbagai kegiatan strategis yang melibatkan dosen Ilmu Komunikasi seperti kunjungan Dosen Berkarya Prodi S1 ke UQ untuk memperkuat jejaring akademik.
“Program Visiting Professor dengan dosen Ilmu Komunikasi Ibu Fitri yang mengajar di UQ dan Associate Prof Elske van de Fliert mengajar di Ilmu Komunikasi UB,” tuturnya.
Ada juga program Visiting Researcher yang mana dosen Ilmu Komunikasi UB melakukan penelitian di UQ dengan dukungan dari LPDP dan LPPM UB melalui skema riset kompetisi luar negeri.
“Riset bersama antara tim dosen Ilmu Komunikasi UB dengan UQ yang mengkaji transaksi digital di wilayah Pujon dan Banyuwangi,” jelasnya.
Prof RK menambahkan pihak Ilkom UB dan UQ juga menerbitkan Book Chapter, hasil kolaborasi antara tim dosen Ilmu Komunikasi UB dan akademisi dari UQ.
“Melalui berbagai kolaborasi ini, UB dan UQ berkomitmen untuk terus memperluas cakupan kerja sama akademik, baik dalam penelitian, pengajaran, maupun pengembangan budaya,” tegasnya.
Program inbound ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat hubungan antara kedua institusi serta memperkenalkan mahasiswa terhadap keunikan budaya masing-masing negara.
FISIP menawarkan berbagai program pendidikan sarjana dan pascasarjana dalam bidang ilmu sosial dan politik.
Program-program ini dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa untuk sukses dalam karir mereka di sektor publik, swasta, dan nirlaba.
FISIP berkomitmen untuk menyediakan mahasiswa dengan pendidikan berkualitas tinggi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Fakultas ini memiliki tim dosen yang berpengalaman dan berkualitas, serta fasilitas pendidikan yang lengkap dan modern. FISIP juga memiliki jaringan kerja yang luas dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri, yang memberikan mahasiswa berbagai kesempatan untuk belajar dan magang.
Pusat Data berisikan data data yang ada di FISIP UB. Beberapa data data yang ditampilkan seperti data Sumber Daya Manusia, Gugus Jaminan Mutu hingga Peraturan Dekan atau Fakultas.
Data data ini bisa diakses oleh public dan digunakan untuk pengembangan FISIP kedepannya
Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untu menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja.
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) atau dikenal juga dengan istilah Kuliah Kerja Nyata (KKN), tahun 2024 ini dikemas dalam program Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang disebut FISIP Bakti Desa (FBD).
FISIP UB telah mengumpulkan berbagai macam peluang karir yang ada dari berbagai pihak dan institusi agar mahasiswa bisa mendapatkan kesempatan yang sama.